Jumat, 14 Juni 2013

makalah model pembelajaran mandiri tugas MK ku



MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI
Dalam sistem pendidikan ,peserta didik di tuntut untuk belajar  secara mandiri ,orang-orang yang berkecimpung atau bekerja dalam sistem ini tentu sering mendengar bahkan menggunakan istilah mandiri dan belajar mandiri.pada kesempatan ini penulis bermaksud mengetengahkan konsep,persepsi, atau teori mengenai belajar  mandiri untuk keperluan sharing informasi ,dan juga untuk menambah wawasan mengenai model pembelajaran mandiri.
A.     Konsep belajar dan pembelajaran mandiri
Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain ,bebas dan dapat melakukanya sendiri .daam belajar mandiri ,menurut wedemeyer (1983),peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang di berikan oleh guru/pendidik di kelas,di samping itu peserta didik mempunyai otonomi dalam belajar .otonomi tersebut terujud dalam beberapa kebebasan sebagai berikut:
1.      Peserta didik di berikan sempatan untuk ikut menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan belajarnya .
2.      Peserta didik boleh ikut menentukan bahan belajar yang ingin dipelajarinya dan cara mempelajarinya .
3.      Peserta didik mempunyai kebebasan untuk belajar sesuai dengan kecepatan sendiri .
4.      Peserta didik dapat ikut menentukan cara evaluasi yang akan digunakan untuk menilai kemajuan belajarnya.
Pembelajaran ini di adakan agar peserta didik mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan dapat mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan  sendiri .
            Moore (1983) juga berpendapat bahwa ciri utama suatu proses pembelajaran mandiri adalah adanya kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untu ikut menentukan tujuan ,sumber dan avaluasi belajarnya .oleh karena itu,program pembelajaran mandiri dapat diklasifikasikan berdasarkan besar kecilnya kebebasan (otonomi) peserta didik.
            Tingkat kemandirian pembelajaran dapat diklasifikasi berdasarkan jawban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.      Otonomi dalam menentukan pembelajaran yang akan dicapai.semangkin besar kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk ikut menentukan tujuan pembelajaran ,berarti semangkin besar kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan belajarnya .dengan demikian semangkin besar pula kesempatan peserta didik untuk besikap mandiri.
2.      Otonomi dalam belajar .kalau peserta didik dapat ikut menentukan bahan belajar ,media belajar ,dan cara belajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan itu berarti peserta didik telah di beri kesempatan untuk bersikap mandiri.
3.      Otonomi dalam evaluasi hasil belajar.dapat peserta didik menentukan cara  evaluasi dan kriteri penilaian yang akan dicapai?
Belajar mandiri tidak berarti belajr sendiri,(panen,1997)belajar mandiri bukan merupakan usaha untuk mengasingkan peserta didik dari teman belajarnya dan guru/isntrukturnya.hal yang penting dalam proses belajar mandiri adalah peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam roses belajar tanpa bantuan orang lain pada akhir nya peserta didik tidak tergantung pada guru ,pembimbing,teman atau orang lain dalam belajar.
      Tugas struktur/guru dalam proses belajar mandiri menjadi fasilitator ,yaitu orang siap memberikan bantuan kepada peserta didik bila diperlukan .seperti menentukan tujuan belajar, memilih bahan dan media belajar serta dalam memecahkan suatu masalah.
Teman dalam proses belajar ini sangat penting.dengan berdiskusi bersama teman perta didik akan mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan kemampuan temannya.bila peserta didik merasa kemampuan masih kurang dibandingkan temannya ia akan merasa terdorng untuk lebih giat lagi.
      Belajar mandiri bukan berarti hrus belajar secara sendiri.siwa sering kali menyalaartikan konsep belajar mandiri sebagai belajar sendiri salah pengertian tersebut terjadi karna pada umumnya konsep belajar mandiri lebih di kenal di universitas terbuka (UT)yang artinya siswa cendrung belajar sendiri tanpa tutor atau teman kuliah.belajar mandiri adalah belajar berinisiatif walau pun tanpa guru .sesuai dengan konsep mandiri bahwa seorang siswa diharapkan dapat:
1.      Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada,namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar ;
2.      Mengetahui konsep belajar mandiri;
3.      Mengetahui kapan ia harus mintak tolong,kapan ia membutuhkan bantuan atau dukungan;
4.      Mengetahui kepada siapa dan darimana ia dapat atau harus memperoleh dukungan ;
Salah satu prisip belajar mandiri adalah mampu mengetahui kapan membutuhkan bantuan/dukungan pihak lain.bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah bahwa setiap siwa harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi.karena indentifikasi sumber informasi ini sangat dibutuhkan untu memperlancar kegiatan belajar seorang siswa.
B.    Tingkat kemandirian peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
Setiap program pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untukbelajar secara mandiri ada program pendidikan yang tingkat kemandiriannya peserta didiknya sangat besar ,sebaliknya ada juga yang tingkat kemandirian peserta didiknya sangat kecil.berikut adalah sebuah gambaran mengenai tingkat –tingkat kemandirian dalam berbagai program pembelajaran.
1.      Program pembelajaran yang paling tinggi tinggkat kemandiriannya ialah private study atau program belajar sendiri .dalam program belajar ini si pelajar (learner) mempunyai kebebasan sepenuhnya dalam menentukan tujuan belajarnya ,media dan cara belajarnya serta kriteria keberhasilan belajarnya .sebagai contoh ,misal ada seseorang yang ingiin belajar bagaimana cara menggunakan internet untuk berkomunikasi serta untuk mencari data dan informasi ,bagi orang ini ,tujuan belajar yang ia tentukan sendiri dia rumuskan sebagai berikut :1.dapat berkomunikasi dan 2. Dapat mencari data atau informasi malalui internet.
2.      Orang yang mempelajari keterampilan di bidang olah raga .orang ini mempunyai kebebasan atau kemandirian dalam menentukan tujuan .dia bebas menentukan keterampilan apa yang ia pelajari.misalnya kemampuan bemain tenis .
3.      Kursus dan evaluasi yang dikontrol peserta didik (learner controls course and evaluacion).jlannya kursus ini dan cara evaluasinya dikontrol sendiri oleh peserta didik .dari programnya jelas bahwa peserta didik dalam kursus ini mempunyai kemandirian dalam memilih cara belajar dan menilai kemajuan belajarnya.
4.      Belajar mengendarai mobil. Oarang yang belajar mengendarai mobil dapat ikut menentukan tujuan yang ingin dicapai tetapi tidak memiliki kemandirian dalam menentukan cara belajarnya .dia juga tidak dapat menentukan kriteria keberhasilannya.
5.      Evaluasi yang di kontrol peserta didik (learner controls evaluation)Program pembelajaran ini memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk menilai kemajuan belajarnya sendiri tetapi tidak mandiri dalam menentukan tujuan .
6.      Kuliah mandiri (independent courses) .banyak kuliah- kuliah di universitas luar negeri yang disebut independent course atau independent study .dalam kuliah ini mahasiswa tidak mandiri dalam menntukan tujuan dan cara evaluasinya ,mandiri dalam satu hal saja.
7.      Belajar bebas untuk mendapat kredit (independent study for credit ).dalam program pembelajaran yang namanya “independent study “ini peserta didik tidak mempunyai kemandirian dalam menentukan tujuan .
Tabel 13.1 tipe program pembelajaran mandiri di lihat dari tingkat kemandiriannya
Tingkat Kemandirian
No.
Tipe/Nama Program Pembelajaran
Dalam merumuskan tujuan
Dalam pelaksanaan belajar
Dalam menentukan kriteria evaluasi
Siswa/peserta didik mandiri dalam menentukan tujuan, cara belajar, dan evaluasi (M)
Guru/instruktur menentukan tujuan, cara belajar, dan evaluasinya
Siswa/Peserta Didik Tidak Mandiri
1
Program Belajar Sendiri (Private Study)
M
M
M
2
External Degree Program di Universitas London (University of London External Degree)
M
M
T
3
Belajar Keterampilan dalam bidang olahraga (Learning Sports Skill)
M
T
M
4
Program Pembelajaran yang Pelajaran dan Evaluasinya dikontrol Siswa/Peserta didik (Learner Controls Course and Evaluation)
T
M
M
5
Belajar Mengendarai Mobil (Learning Car Driving)
M
T
T
6
Program Pembelajaran yang Evaluasinya Dikontrol Siswa/Peserta Didik (Learner Controls Evaluation)
T
T
M
7
Kuliah Mandiri (Independent Study Courses)
T
M
T
8
Belajar Bebas untuk Mendapatkan Kredit (Independent Study for Credits)
T
T
T
(Diadaptasi dari Types of Independent Study Programmes by Variable Learner Autonomy tulisan Moore, dalam Desmond Keegan 1983, 1991)

KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
1.      Program pembelajaran yang jarak tarnsaksinya jauh atau tidak memberi peluang adanya komunikasi ,interaksi ,atau dialog antara guru /intsruktur dan peserta didiknya (misalnya program pembelajaran melalui TV)tidak di beri kemandirian dalam menentukan tujuan dan isi pelajaran.semuanya telah ditentukan oleh guru/instruktur .namun tuntutan kemandirian siswa dalam cara belajarnya cenderung menjadi relatif kecil atau kurang .peserta didik cenderung untuk tidak berusaha secara maksimal dalam memahami sendiri isi pelajaran.
2.      Pada program pembelajaran yang terstrutur (misalnya buku teks,program TV,program radio ),program pembelajarnnya sudah tersusun secara pasti dan tidak bisa diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan individu siswa ,jadi di tinjau dari batasan moore(1983),dalam program yang terstruktur ,siswa tidak mandiri atau otonom dalam menentukan tujuan dan terstruktur (misal sekolah korespondensi ,belajar melalui iternet ),peserta didik dapat mengajukan pertanyaan ,meminta tambahan penjelasan ,meminta tambahan informasi yang di perlukan mengenai topik tertentu ,dalam program pembelajaran seperti ini, siswa mempunyai kemandirian atau otonomi dalam menentukan tujuan dan isi pelajaran.
Kemadirian peserta didik dan keberhasilan belajar
Tingkat kemandirian peserta didik berkaitan erat dengan pemilihan program :1.apakah memilih program yang kesempatannya untuk berdialog tinggi dan kurang terstruktur ,atau 2. Program yang kurang memberikan kesempatan berdialog dan sangat terstruktur .tetapi,ada peserta didik yang ebih menyukai atau lebih berhasil belajarnya bila programnya tidak memerlukan banyak dialog dan sangat terstruktur .banyak peserta didik yang menggunakan bahan belajar untuk mencapai tujuannya dengan cara nya sendiri di bawah kontrol sendiri .
Dalam batasannya ,moore (dalam keegan ,1991) mengatakan bahwa:
“kemandirian belajar peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut menentukan tujuan ,bahan dan pengalaman belajar serta evaluasi pembelajaranya .”Namun demikian moore tidak menentukan mana yang lebih baik.adapun hal yang sangat tergantung pada tingkay kemandirian yang telah dimilki peserta didik.
1.      Peserta didik yang sudah sangat mandiri mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a.       Sudah mengetahui dengan pasti apa yang ingin ia capai dalam kegiatan belajarnya.karena ia tidak menyukai perogram pembelajaran yang sangat tersetruktur yang tidak dapat menampung keinginan atau kebutuhan belajarnya .
b.      Sudah dapat memilih sumber belajar sendiri dan mengetahui kemana dia dapat menemukan bahan-bahan belajar yang diinginkan dia juga mempunyai keyakinan bahwa dia dapat menafsirkan isi pelajaran dengan betul sesuai yang di maksud oleh penyusu bahan belajar.dia akan berkonsultasi bila dia sendiri tidak dapat memecahakan kesulitan yang di hadapinya dan merasa perlu meminta bantuan orang lain.
c.       Suadah dapat menilai tingkan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaanya atau untuk memecahkan permasalahaan yang dijumpainya dalam kehidupannya .siswa yang sudah sangat mandiri akan lebih berhasil bila program pembelajarannya tidak terlalu tersetruktur ,tidak mewajibkan berkonsultasi secara rutin dan terjadwal ,dan boleh mengevaluasi kemajuan belajarnya sendiri.
2.      Siswa yang kurang mandiri biasanya belum mempunyai tingkat kemandirian seperti pada butir 1).oleh karena itu dia mempunyai program pembelajaranyang berbeda dengan siswa yang telah lebih mandiri .
a.       Lebih menyukai program pembelajaran yang sudah terstruktur .
b.      Lebih suka mengikuti program pembelajaran yang bahan beajarnya telah ditentukan dengan jelas dan cara belajarnya juga telah di tentukan dengan jelas.
c.       Belum dapat menilai kemampuannya sendiri ,karena itu lebih menyukai program pembelajaran yang telah mempunyai kriteria keberhasilan yang jelas.
Belajar mandiri pada pendidikan orang dewasa
Di negara maju banyak orang yang ingin mempelajari sesuatu yanag berkaitan denagan hobi atau untuk menambah pengetahuan atau keterampilan dibidang tertentu ,misalnya mereka mengabil kursus merangkai bunga ,kursus membuat pot ,kursus menata rumah (interior design), kursus komputer ,kursus membuat perabotan rumah dan kursus mengelas .orang-orang seperti itu sama sekali tidak memerlukan pengakuan formal mengenai tambahnya pengetahuan atau keterampilan yang di perolehnya dari kursus atau pendidikan yang di ikutinya.sesuai dengan kesepakatan,sewaktu-waktu akan diaadkan evaluasi untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai ,evaluasi dilakukan dengan cara yang telah disepakati.
Belajar mandiri di SMP terbuka
            SMP Terbuka adalah smp yang kurikulumnya sama dengan kurikulum SMP reguler ,tetapi cara belajarnya menggunakan pendekatan sekolah terbuka tidak diwajibkan datang kesekolah untuk mengikuti pelajaran dari guru setiap hari.tetapi mereka wajib datang ketempat kegiatan belajar (TKB) setiap hari untuk mempelajari bahan belajar cetakan yang disebut modul secara mandiri.
1.      Tujuan pembelajaran setiap modul telah dirumuskan berdasarkan kurikulum yang berlaku oleh guru yang menulisnya .jadi dalam hal ini siswa tidak diberi kesempatan ikut menentukannya .jenis modul yang perlu dipelajari (misalnya modul matematika ,fisika,atau bahasa indonesia ) sudah ditentukan dalam jadwal belajar .setiap kegiatan belajar membahas isi pelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus (TPK) tertentu .dengan demikian ,selain mempunyai kebebasan dalam memilih dan menentukan jumlah tujuan yang akan dipelajari ,siswa juga di beri kebebasan dalam menentukan kecepatan belajarnya sendiri.
2.      Media utama yang dipakai SMP terbuka memang telah ditentukan oleh departemen dikbut ,yaitu modul sedangkan sebagai media penunjang telah ditentukan media radio ,media kaset suara ,dan media slide suara (film bingkai suara).siswa dapat mempelajari sendiri kegiatan demi kegiatan termasuk mengerjakan latihan /tugasnya .guru bina adalah guru SMP yang tugasi untuk mengajar siswa SMP terbuka sekali dalam seminggu dalam pelajaran tatap muka ).setiap SMP terbuka mempunyai SMP induk .siswa terdaftar sebagai siswa di SMP induk setiap hari .
3.      Pada sistem SMP terbuka ada beberapa jenis evaluasi ,yaitu evaluasi mandiri ,evaluasi akhir modul ,evaluasi akhir unit ,dan evaluasi belajar tahap akhir.evaluasi mandiri berupa pertanyaan atau tugas .tes mandiri ini perlu dikerjakan siswa untuk mengetahui kemajuan belajarnya sendiri.guru pamong adalah guru ,fasilitator atau tutor yang bertugas memonitor dan memotivasi siswa yang belajar di TKB).kunci jawaban soal dipegang oleh guru pamong .
C.     Belajar mandiri dalam sistem pembelajaran jarak jauh
Wedemeyer (1983) mempunyai gagasan bahwa untuk mengatasi persoalan jarak dalam sistem pendidikan terbuka jarak jauh perlu di ciptapkan sistem pembelajaran yang memerhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
·        Peserta didik belajar terpisahdari guru /instruktur
·        Isi pelajaran disampaikan melalui tulisan atau media lainnya;
·        Pembelajaran dilaksanakan denagan pendekatan individual dan proses belajar terjadi melalui kegiatan peserta didik;
·        Belajar dapat dilakukan di tempat yang dianggap sesuai untuk peserta didik dilingkungannya sendiri ;dan
·        Peserta didik bertanggung jawab atas kemajuan belajarnya ,dan mempunyai kebebasan dalam menentukan kapan akan mulai dan akan berhenti belajar ,serta kebebasan dalam menentukan kecepatan belajarnya.
Karna terpisahnya atau karena adanya jarak antar guru /instruktur dari siswa /pesertanya ,peserta didik di tuntuk untuk belajarsecara mandiri.
JARAK TRANSAKSI
Menurut moore (1983) jarak dalam sistem pptjj itu jangan dilihat berdasarkan jarak geografis atau jarak fisik yang ada atara guru /instruktur dan peserta didik.tergntung pada tiga hal yaitu :1.interaksi atara guru /instrukur dan peserta didik (dialog);2. Struktur program pembelajarannya (struktur)dan 3. Sifat atau tingkat kemandirian peserta didik (otonomi ) menurutnya transaksi pendidikan itu merupakan interaksi antara linkungan,individu ,dan prilaku yang terjadi dalam situasi tertentu .semangkin mudah komunikasi antara guru /instruktur dan peserta didik ,semangkin dekat jarak transaksi itu dan semangkin kurang tingkat kemandirian yang dituntut dari cara belajar peserta didiknya .begitu pula ,semakin tidak terstruktur program pembelajarannya ,semangkin besar kemungkinan dilakukannya dialog antara guru/instruktur dan peserta didik ,semangkin kurang juga tingkat kemandirian cara belajar peserta didik.
D.   Model-model pembelajaran mandiri
Fenomena pembelajaran yang pernah dialami oleh setiap individu hingga saat ini adalah metode konvensional yang cenderung menyerupai bentuk dan gaya pabrik:mekanisasi,stardardisasi ,kontrol luar,satu ukuran untuk semua format ,”Aku bicara kau mendengar.”model ini pada zaman itu dianggap paling hebat.
Model belajar seperti itu menjadikan pembelajarb jadi peroduk yang penurut,kurang kritis,menghafal materi pelajaran atau perkuliahan.tuntutan abad ke 21 mengisyarakan lulusan setiap jenjang pendidikan memiliki model pembelajaran yang pada akhirnya menghasilkan lulusan yang mampu mandiri dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilki .
Proses pembelajaran harus sesuai dengan abad ke-21.oleh karena itu ,setiap pembelajaran yang mampu menciptakan kemandirian .salah satu jenis strategi pembelajaran yang mampu menciptakan kemandirian adalah strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh dave meier.
1.      Model SAVI
Dave meire menyajikan suatau sistem lengkap untuk melibatkan keliam indera dan emosi dalam proses belajar yang merupakan cara belajar secara alami yang dikenal dengan model SAVI,yaitu somatis,Auditiori,Visual dan intelektual .somatis artinya belajar dengan bergerak dan berbuat.auditori belajar dengan berbicara dan mendengar ,visual artinya belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan ,intelektual artinya belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan  strategi pendekatan SAVI ini dilaksanakan dalam siklus pembelajaran empat tahap.
a.       Persiapan .tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para pembelajar ,memberi mereka perasaan positif mengenai mengalaman belajar yang akan datang,dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar .
b.      Penyampaian .tujuan tahap in adalah membantu pembelajar menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik ,menyenangkan ,relevan, melibatkan pancaindra ,dan cocok untuk semua gaya belajar .
c.       Pelatihan .tujuan tahan ini adalah membantu pelajaran mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagi cara.
d.      Penampilan hasil .tujuan tahp ini ,membantu pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan ,sehingga hasil belajar akan melekat dan terus meningkat
e.       Strategi pemmbelajaran lain yang mampu menciptakan kemandirian belajar adalah model belajar yang dikemukakan oleh rose dan nicholl.
2.      Model MASTER
Rose dan nicholl memperkenalkan satu model belajar yang dikenal dengan master ,yaitu para pembelajar mulai menyadari bahwa belajar bukan suatu yang dilakukan untuk pelajaran hanya pembelajar yang dapat melakukannya .model ini meliputi :mind ,artinya mendapatkan keadaan pikiran yang benar dengan menjelaskan kepada pembelajar tentang kerja otak dan gaya belajar dengan cara melihat relevansi ,memvisualisasikan hasil yang bermutu ,memberi siswa kontrol diri,menciptakan moto kelas ,dan mlibatkan orang tua ,Acquire atinya memperoleh informasi yang terdiri dari gagasan inti ,trigger ,artinya memicu memori,Exhibit ,memamerkan apa yang diketahui melalui teknik tantanglah persaingan,penilaian personal ,catatan prestasi ,dan nilai .reflect,artinya merefleksikan sikap cara belajar .
Suatu masyarakat pembelajaran yang ideal untuk adad ke 21,yaitu:(1).komitmen pada belajar ,bagaimana belajar dan menjadi analis kreatif dan kritis, (2).memberikan perhatian sungguh pada pendidikan prasekolah,(3).kekuatan orang tua paling utama (4) menggunakan teknologi baru(5) memperbaiki kondiri guru dan dosen (6)mengoperasikan sekolah berbasiskan otak ,(7)melibatkan anggota masyarakat ,(8) memodernisasikan kurikulum(9) mengubah sisten ujian .secara lebih eksplisit ditekankan pada pengembangan kenyamanan/kenikmatan pembelajaran serta penggunaan ilmu pengetahuan .
E.      Bahan belajar mandiri
bahan belajar mandiri adalah bahan beljar yang disusun sedemikian rupa,sehingga relatif mudah dipelajari peserta didik tanpa bantuan dari orang lain .jenis-jeni bahan belajar mandiri adalah :
1.      Modul,yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan desain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa.satu paket modul biasanya memilki komponen peunjuk guru berupa ,lembar kegiatan siswa ,lembar kerha siswa ,kunci lembar kerja,lembar tes dan kunci lembar tes
2.      Bahan pembelajaran berprogram,yaitu paket program pembelajaran individual ,hampir sama dengan modul.perbedaannya bahan pembelajaran berprogram ini disusun dalam topik-topik keci untuk setiap bingkai atau halamannya .
3.      Digital content berbasis web ,yaitu bahan pembelajaran online dalam bentuk pembelajaran individual yang dapat diakses oleh siswa ,baik dalam bentuk tugas pembelajaran mandiri maupun sumber-sumberbelajar lainnya yang dikemas dalam bentuk digital content.
Pada bagian terdahulu telah dibahas bahwa bila dalam proses pembelajaran antara guru/instruktur dan pesrta didik tidak ada dialog atau komunikasi berarti jarak transaksinya jauh.
KESIMPULAN
Model pembelajaran mandiri yang diterapkan secara penuh memberi kesempatan kepada peserta didik untuk ikut berperan dalam menentukan tujuan ,memilih isi pelajaran,dan cara mempelajarinya.bahkan peserta didik juga diberi kesempatan untuk ikut menentukan cara dan kreteria evaluasinya .namun ,dalam praktik tidak seluruh kemandirian itu diterapkan .      Dalam belajar mandiri, siswa peserta didik harus berusaha untuk memahami isi pelajaran sendiri, mencari sumber informasi sendiri, serta memecahkan kesulitan sendiri. Dalam belajar, siswa/peserta didik harus lebih banyak berinisiatif untuk melakukan kegiatan belajar sendiri. Namun belajar mandiri tidak berarti belajar sendiri. Siswa/peserta didik boleh belajar bersama teman, berdiskusi dengan teman, guru, atau sumber belajar yang lain, bahkan siswa juga boleh bertanya kepada teman, guru, atau sumber belajar lain dalam memecahkan kesulitan yang dihadapinya. Dalam proses pendidikan, dialog antara siswa/peserta didik dengan guru/instruktur dapat memberikan nilai plus, yaitu dapat menghindarkan adanya salah penafsiran mengenai isi pelajaran yang diajarkan.
Dalam sistem PPTJJ jarak bukan hanya berarti jarak fisik tetapi juga jarak transaksi. Besar kecilnya jarak transaksi ditentukan oleh ada tidaknya dialog antara guru/instruktur dengan siswa/peserta didik. Hubungan antara guru/isntruktur dan siswa/peserta didik itu dalam PPTJJ dipengaruhi oleh: (1) dialog; (2) struktur program pembelajaran; dan (3) tingkat kemandirian siswa/peserta didik. Namun demikian, tidak dapat ditentukan apakah program PPTJJ yang memungkinkan adanya dialog dan menggunakan program tidak terstruktur lebih berhasil dibandingkan dengan yang kurang memberikan kesempatan berdialog dan menggunakan program pembelajaran yang terstruktur. Ada siswa/peserta didik yang lebih senang atau lebih berhasil mengikuti program PPTJJ yang memberikan kesempatan berdialog dan menggunakan program pembelajaran tidak terstruktur, sebaliknya ada pula yang lebih senang atau lebih berhasil mengikuti program PPTJJ yang kurang memberikan kesempatan berdialog dan menggunakan program terstruktur.Dalam kenyataan, jarang sekali program PPTJJ untuk pendidikan formal yang memberikan kemandirian kepada siswa/peserta didik secara penuh, yaitu dalam menentukan tujuan, sumber dan cara belajar, serta cara mengevaluasi hasil belajarnya. Sebagian besar porgram PPTJJ menuntut siswa/peserta didik besikap mandiri dalam kegiatan belajarnya saja. Penulisan skripsi, tesis, dan disertasi merupakan program pembelajaran mandiri yang dilakukan secara relatif penuh.