MODEL
PEMBELAJARAN MANDIRI
Dalam
sistem pendidikan ,peserta didik di tuntut untuk belajar secara mandiri ,orang-orang yang berkecimpung
atau bekerja dalam sistem ini tentu sering mendengar bahkan menggunakan istilah
mandiri dan belajar mandiri.pada kesempatan ini penulis bermaksud
mengetengahkan konsep,persepsi, atau teori mengenai belajar mandiri untuk keperluan sharing informasi
,dan juga untuk menambah wawasan mengenai model pembelajaran mandiri.
A. Konsep belajar dan pembelajaran mandiri
Kata
mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain ,bebas dan dapat
melakukanya sendiri .daam belajar mandiri ,menurut wedemeyer (1983),peserta
didik yang belajar secara mandiri mempunyai kebebasan untuk belajar tanpa harus
menghadiri pembelajaran yang di berikan oleh guru/pendidik di kelas,di samping
itu peserta didik mempunyai otonomi dalam belajar .otonomi tersebut terujud
dalam beberapa kebebasan sebagai berikut:
1. Peserta
didik di berikan sempatan untuk ikut menentukan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan belajarnya .
2. Peserta
didik boleh ikut menentukan bahan belajar yang ingin dipelajarinya dan cara
mempelajarinya .
3. Peserta
didik mempunyai kebebasan untuk belajar sesuai dengan kecepatan sendiri .
4. Peserta
didik dapat ikut menentukan cara evaluasi yang akan digunakan untuk menilai
kemajuan belajarnya.
Pembelajaran
ini di adakan agar peserta didik mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan
mendisiplinkan dirinya dan dapat mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri .
Moore (1983) juga berpendapat bahwa
ciri utama suatu proses pembelajaran mandiri adalah adanya kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untu ikut menentukan tujuan ,sumber dan avaluasi
belajarnya .oleh karena itu,program pembelajaran mandiri dapat diklasifikasikan
berdasarkan besar kecilnya kebebasan (otonomi) peserta didik.
Tingkat kemandirian pembelajaran
dapat diklasifikasi berdasarkan jawban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Otonomi
dalam menentukan pembelajaran yang akan dicapai.semangkin besar kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untuk ikut menentukan tujuan pembelajaran
,berarti semangkin besar kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan
kebutuhan belajarnya .dengan demikian semangkin besar pula kesempatan peserta
didik untuk besikap mandiri.
2. Otonomi
dalam belajar .kalau peserta didik dapat ikut menentukan bahan belajar ,media
belajar ,dan cara belajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan itu berarti
peserta didik telah di beri kesempatan untuk bersikap mandiri.
3. Otonomi
dalam evaluasi hasil belajar.dapat peserta didik menentukan cara evaluasi dan kriteri penilaian yang akan
dicapai?
Belajar
mandiri tidak berarti belajr sendiri,(panen,1997)belajar mandiri bukan
merupakan usaha untuk mengasingkan peserta didik dari teman belajarnya dan
guru/isntrukturnya.hal yang penting dalam proses belajar mandiri adalah peningkatan
kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam roses belajar tanpa bantuan
orang lain pada akhir nya peserta didik tidak tergantung pada guru ,pembimbing,teman
atau orang lain dalam belajar.
Tugas struktur/guru dalam proses belajar
mandiri menjadi fasilitator ,yaitu orang siap memberikan bantuan kepada peserta
didik bila diperlukan .seperti menentukan tujuan belajar, memilih bahan dan
media belajar serta dalam memecahkan suatu masalah.
Teman
dalam proses belajar ini sangat penting.dengan berdiskusi bersama teman perta
didik akan mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan kemampuan
temannya.bila peserta didik merasa kemampuan masih kurang dibandingkan temannya
ia akan merasa terdorng untuk lebih giat lagi.
Belajar mandiri bukan berarti hrus belajar
secara sendiri.siwa sering kali menyalaartikan konsep belajar mandiri sebagai
belajar sendiri salah pengertian tersebut terjadi karna pada umumnya konsep
belajar mandiri lebih di kenal di universitas terbuka (UT)yang artinya siswa
cendrung belajar sendiri tanpa tutor atau teman kuliah.belajar mandiri adalah
belajar berinisiatif walau pun tanpa guru .sesuai dengan konsep mandiri bahwa
seorang siswa diharapkan dapat:
1. Menyadari
bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada,namun hubungan tersebut
diwakili oleh bahan ajar atau media belajar ;
2. Mengetahui
konsep belajar mandiri;
3. Mengetahui
kapan ia harus mintak tolong,kapan ia membutuhkan bantuan atau dukungan;
4. Mengetahui
kepada siapa dan darimana ia dapat atau harus memperoleh dukungan ;
Salah
satu prisip belajar mandiri adalah mampu mengetahui kapan membutuhkan
bantuan/dukungan pihak lain.bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah
bahwa setiap siwa harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi.karena
indentifikasi sumber informasi ini sangat dibutuhkan untu memperlancar kegiatan
belajar seorang siswa.
B. Tingkat kemandirian peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
Setiap
program pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untukbelajar
secara mandiri ada program pendidikan yang tingkat kemandiriannya peserta
didiknya sangat besar ,sebaliknya ada juga yang tingkat kemandirian peserta
didiknya sangat kecil.berikut adalah sebuah gambaran mengenai tingkat –tingkat
kemandirian dalam berbagai program pembelajaran.
1. Program
pembelajaran yang paling tinggi tinggkat kemandiriannya ialah private study
atau program belajar sendiri .dalam program belajar ini si pelajar (learner) mempunyai
kebebasan sepenuhnya dalam menentukan tujuan belajarnya ,media dan cara
belajarnya serta kriteria keberhasilan belajarnya .sebagai contoh ,misal ada
seseorang yang ingiin belajar bagaimana cara menggunakan internet untuk
berkomunikasi serta untuk mencari data dan informasi ,bagi orang ini ,tujuan
belajar yang ia tentukan sendiri dia rumuskan sebagai berikut :1.dapat
berkomunikasi dan 2. Dapat mencari data atau informasi malalui internet.
2. Orang
yang mempelajari keterampilan di bidang olah raga .orang ini mempunyai
kebebasan atau kemandirian dalam menentukan tujuan .dia bebas menentukan
keterampilan apa yang ia pelajari.misalnya kemampuan bemain tenis .
3. Kursus
dan evaluasi yang dikontrol peserta didik (learner controls course and
evaluacion).jlannya kursus ini dan cara evaluasinya dikontrol sendiri oleh
peserta didik .dari programnya jelas bahwa peserta didik dalam kursus ini
mempunyai kemandirian dalam memilih cara belajar dan menilai kemajuan
belajarnya.
4. Belajar
mengendarai mobil. Oarang yang belajar mengendarai mobil dapat ikut menentukan
tujuan yang ingin dicapai tetapi tidak memiliki kemandirian dalam menentukan
cara belajarnya .dia juga tidak dapat menentukan kriteria keberhasilannya.
5. Evaluasi
yang di kontrol peserta didik (learner controls evaluation)Program pembelajaran
ini memberi keleluasaan kepada peserta didik untuk menilai kemajuan belajarnya
sendiri tetapi tidak mandiri dalam menentukan tujuan .
6. Kuliah
mandiri (independent courses) .banyak kuliah- kuliah di universitas luar negeri
yang disebut independent course atau independent study .dalam kuliah ini
mahasiswa tidak mandiri dalam menntukan tujuan dan cara evaluasinya ,mandiri
dalam satu hal saja.
7. Belajar
bebas untuk mendapat kredit (independent study for credit ).dalam program
pembelajaran yang namanya “independent study “ini peserta didik tidak mempunyai
kemandirian dalam menentukan tujuan .
Tabel
13.1 tipe program pembelajaran mandiri di lihat dari tingkat kemandiriannya
Tingkat
Kemandirian
|
No.
|
Tipe/Nama
Program Pembelajaran
|
Dalam merumuskan
tujuan
|
Dalam
pelaksanaan belajar
|
Dalam
menentukan kriteria evaluasi
|
Siswa/peserta
didik mandiri dalam menentukan tujuan, cara belajar, dan evaluasi (M)
Guru/instruktur
menentukan tujuan, cara belajar, dan evaluasinya
Siswa/Peserta Didik Tidak Mandiri |
1
|
Program
Belajar Sendiri (Private Study)
|
M
|
M
|
M
|
2
|
External
Degree Program di Universitas London (University of London External Degree)
|
M
|
M
|
T
|
|
3
|
Belajar
Keterampilan dalam bidang olahraga (Learning Sports Skill)
|
M
|
T
|
M
|
|
4
|
Program
Pembelajaran yang Pelajaran dan Evaluasinya dikontrol Siswa/Peserta didik (Learner
Controls Course and Evaluation)
|
T
|
M
|
M
|
|
5
|
Belajar
Mengendarai Mobil (Learning Car Driving)
|
M
|
T
|
T
|
|
6
|
Program
Pembelajaran yang Evaluasinya Dikontrol Siswa/Peserta Didik (Learner
Controls Evaluation)
|
T
|
T
|
M
|
|
7
|
Kuliah
Mandiri (Independent Study Courses)
|
T
|
M
|
T
|
|
8
|
Belajar
Bebas untuk Mendapatkan Kredit (Independent Study for Credits)
|
T
|
T
|
T
|
(Diadaptasi
dari Types of Independent Study Programmes by Variable Learner Autonomy
tulisan Moore, dalam Desmond Keegan 1983, 1991)
|
KEMANDIRIAN
PESERTA DIDIK
1. Program
pembelajaran yang jarak tarnsaksinya jauh atau tidak memberi peluang adanya
komunikasi ,interaksi ,atau dialog antara guru /intsruktur dan peserta didiknya
(misalnya program pembelajaran melalui TV)tidak di beri kemandirian dalam
menentukan tujuan dan isi pelajaran.semuanya telah ditentukan oleh
guru/instruktur .namun tuntutan kemandirian siswa dalam cara belajarnya
cenderung menjadi relatif kecil atau kurang .peserta didik cenderung untuk
tidak berusaha secara maksimal dalam memahami sendiri isi pelajaran.
2. Pada
program pembelajaran yang terstrutur (misalnya buku teks,program TV,program
radio ),program pembelajarnnya sudah tersusun secara pasti dan tidak bisa
diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan individu siswa ,jadi di tinjau dari batasan
moore(1983),dalam program yang terstruktur ,siswa tidak mandiri atau otonom
dalam menentukan tujuan dan terstruktur (misal sekolah korespondensi ,belajar melalui
iternet ),peserta didik dapat mengajukan pertanyaan ,meminta tambahan
penjelasan ,meminta tambahan informasi yang di perlukan mengenai topik tertentu
,dalam program pembelajaran seperti ini, siswa mempunyai kemandirian atau
otonomi dalam menentukan tujuan dan isi pelajaran.
Kemadirian
peserta didik dan keberhasilan belajar
Tingkat
kemandirian peserta didik berkaitan erat dengan pemilihan program :1.apakah
memilih program yang kesempatannya untuk berdialog tinggi dan kurang
terstruktur ,atau 2. Program yang kurang memberikan kesempatan berdialog dan
sangat terstruktur .tetapi,ada peserta didik yang ebih menyukai atau lebih
berhasil belajarnya bila programnya tidak memerlukan banyak dialog dan sangat
terstruktur .banyak peserta didik yang menggunakan bahan belajar untuk mencapai
tujuannya dengan cara nya sendiri di bawah kontrol sendiri .
Dalam
batasannya ,moore (dalam keegan ,1991) mengatakan bahwa:
“kemandirian
belajar peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa
dapat ikut menentukan tujuan ,bahan dan pengalaman belajar serta evaluasi
pembelajaranya .”Namun demikian moore tidak menentukan mana yang lebih
baik.adapun hal yang sangat tergantung pada tingkay kemandirian yang telah
dimilki peserta didik.
1. Peserta
didik yang sudah sangat mandiri mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Sudah
mengetahui dengan pasti apa yang ingin ia capai dalam kegiatan
belajarnya.karena ia tidak menyukai perogram pembelajaran yang sangat
tersetruktur yang tidak dapat menampung keinginan atau kebutuhan belajarnya .
b. Sudah
dapat memilih sumber belajar sendiri dan mengetahui kemana dia dapat menemukan
bahan-bahan belajar yang diinginkan dia juga mempunyai keyakinan bahwa dia
dapat menafsirkan isi pelajaran dengan betul sesuai yang di maksud oleh penyusu
bahan belajar.dia akan berkonsultasi bila dia sendiri tidak dapat memecahakan
kesulitan yang di hadapinya dan merasa perlu meminta bantuan orang lain.
c. Suadah
dapat menilai tingkan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaanya
atau untuk memecahkan permasalahaan yang dijumpainya dalam kehidupannya .siswa
yang sudah sangat mandiri akan lebih berhasil bila program pembelajarannya
tidak terlalu tersetruktur ,tidak mewajibkan berkonsultasi secara rutin dan
terjadwal ,dan boleh mengevaluasi kemajuan belajarnya sendiri.
2. Siswa
yang kurang mandiri biasanya belum mempunyai tingkat kemandirian seperti pada
butir 1).oleh karena itu dia mempunyai program pembelajaranyang berbeda dengan
siswa yang telah lebih mandiri .
a. Lebih
menyukai program pembelajaran yang sudah terstruktur .
b. Lebih
suka mengikuti program pembelajaran yang bahan beajarnya telah ditentukan
dengan jelas dan cara belajarnya juga telah di tentukan dengan jelas.
c. Belum
dapat menilai kemampuannya sendiri ,karena itu lebih menyukai program
pembelajaran yang telah mempunyai kriteria keberhasilan yang jelas.
Belajar
mandiri pada pendidikan orang dewasa
Di
negara maju banyak orang yang ingin mempelajari sesuatu yanag berkaitan denagan
hobi atau untuk menambah pengetahuan atau keterampilan dibidang tertentu
,misalnya mereka mengabil kursus merangkai bunga ,kursus membuat pot ,kursus
menata rumah (interior design), kursus komputer ,kursus membuat perabotan rumah
dan kursus mengelas .orang-orang seperti itu sama sekali tidak memerlukan
pengakuan formal mengenai tambahnya pengetahuan atau keterampilan yang di
perolehnya dari kursus atau pendidikan yang di ikutinya.sesuai dengan
kesepakatan,sewaktu-waktu akan diaadkan evaluasi untuk mengetahui kemajuan yang
telah dicapai ,evaluasi dilakukan dengan cara yang telah disepakati.
Belajar
mandiri di SMP terbuka
SMP Terbuka adalah smp yang
kurikulumnya sama dengan kurikulum SMP reguler ,tetapi cara belajarnya menggunakan
pendekatan sekolah terbuka tidak diwajibkan datang kesekolah untuk mengikuti
pelajaran dari guru setiap hari.tetapi mereka wajib datang ketempat kegiatan
belajar (TKB) setiap hari untuk mempelajari bahan belajar cetakan yang disebut
modul secara mandiri.
1. Tujuan
pembelajaran setiap modul telah dirumuskan berdasarkan kurikulum yang berlaku
oleh guru yang menulisnya .jadi dalam hal ini siswa tidak diberi kesempatan
ikut menentukannya .jenis modul yang perlu dipelajari (misalnya modul
matematika ,fisika,atau bahasa indonesia ) sudah ditentukan dalam jadwal
belajar .setiap kegiatan belajar membahas isi pelajaran untuk mencapai tujuan
pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus (TPK) tertentu .dengan
demikian ,selain mempunyai kebebasan dalam memilih dan menentukan jumlah tujuan
yang akan dipelajari ,siswa juga di beri kebebasan dalam menentukan kecepatan
belajarnya sendiri.
2. Media
utama yang dipakai SMP terbuka memang telah ditentukan oleh departemen dikbut
,yaitu modul sedangkan sebagai media penunjang telah ditentukan media radio
,media kaset suara ,dan media slide suara (film bingkai suara).siswa dapat
mempelajari sendiri kegiatan demi kegiatan termasuk mengerjakan latihan
/tugasnya .guru bina adalah guru SMP yang tugasi untuk mengajar siswa SMP terbuka
sekali dalam seminggu dalam pelajaran tatap muka ).setiap SMP terbuka mempunyai
SMP induk .siswa terdaftar sebagai siswa di SMP induk setiap hari .
3. Pada
sistem SMP terbuka ada beberapa jenis evaluasi ,yaitu evaluasi mandiri
,evaluasi akhir modul ,evaluasi akhir unit ,dan evaluasi belajar tahap
akhir.evaluasi mandiri berupa pertanyaan atau tugas .tes mandiri ini perlu
dikerjakan siswa untuk mengetahui kemajuan belajarnya sendiri.guru pamong
adalah guru ,fasilitator atau tutor yang bertugas memonitor dan memotivasi
siswa yang belajar di TKB).kunci jawaban soal dipegang oleh guru pamong .
C. Belajar
mandiri dalam sistem pembelajaran jarak jauh
Wedemeyer
(1983) mempunyai gagasan bahwa untuk mengatasi persoalan jarak dalam sistem
pendidikan terbuka jarak jauh perlu di ciptapkan sistem pembelajaran yang
memerhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
·
Peserta didik
belajar terpisahdari guru /instruktur
·
Isi pelajaran
disampaikan melalui tulisan atau media lainnya;
·
Pembelajaran
dilaksanakan denagan pendekatan individual dan proses belajar terjadi melalui
kegiatan peserta didik;
·
Belajar dapat
dilakukan di tempat yang dianggap sesuai untuk peserta didik dilingkungannya
sendiri ;dan
·
Peserta didik
bertanggung jawab atas kemajuan belajarnya ,dan mempunyai kebebasan dalam menentukan
kapan akan mulai dan akan berhenti belajar ,serta kebebasan dalam menentukan
kecepatan belajarnya.
Karna
terpisahnya atau karena adanya jarak antar guru /instruktur dari siswa
/pesertanya ,peserta didik di tuntuk untuk belajarsecara mandiri.
JARAK
TRANSAKSI
Menurut
moore (1983) jarak dalam sistem pptjj itu jangan dilihat berdasarkan jarak
geografis atau jarak fisik yang ada atara guru /instruktur dan peserta
didik.tergntung pada tiga hal yaitu :1.interaksi atara guru /instrukur dan
peserta didik (dialog);2. Struktur program pembelajarannya (struktur)dan 3.
Sifat atau tingkat kemandirian peserta didik (otonomi ) menurutnya transaksi
pendidikan itu merupakan interaksi antara linkungan,individu ,dan prilaku yang
terjadi dalam situasi tertentu .semangkin mudah komunikasi antara guru
/instruktur dan peserta didik ,semangkin dekat jarak transaksi itu dan
semangkin kurang tingkat kemandirian yang dituntut dari cara belajar peserta
didiknya .begitu pula ,semakin tidak terstruktur program pembelajarannya ,semangkin
besar kemungkinan dilakukannya dialog antara guru/instruktur dan peserta didik
,semangkin kurang juga tingkat kemandirian cara belajar peserta didik.
D. Model-model pembelajaran mandiri
Fenomena pembelajaran yang pernah dialami oleh
setiap individu hingga saat ini adalah metode konvensional yang cenderung
menyerupai bentuk dan gaya pabrik:mekanisasi,stardardisasi ,kontrol luar,satu
ukuran untuk semua format ,”Aku bicara kau mendengar.”model ini pada zaman itu
dianggap paling hebat.
Model belajar seperti itu menjadikan pembelajarb
jadi peroduk yang penurut,kurang kritis,menghafal materi pelajaran atau perkuliahan.tuntutan
abad ke 21 mengisyarakan lulusan setiap jenjang pendidikan memiliki model
pembelajaran yang pada akhirnya menghasilkan lulusan yang mampu mandiri dan
bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang dimilki .
Proses pembelajaran harus sesuai dengan abad
ke-21.oleh karena itu ,setiap pembelajaran yang mampu menciptakan kemandirian
.salah satu jenis strategi pembelajaran yang mampu menciptakan kemandirian
adalah strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh dave meier.
1. Model
SAVI
Dave
meire menyajikan suatau sistem lengkap untuk melibatkan keliam indera dan emosi
dalam proses belajar yang merupakan cara belajar secara alami yang dikenal
dengan model SAVI,yaitu somatis,Auditiori,Visual dan intelektual .somatis
artinya belajar dengan bergerak dan berbuat.auditori belajar dengan berbicara
dan mendengar ,visual artinya belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan
,intelektual artinya belajar dengan memecahkan masalah dan menerangkan strategi pendekatan SAVI ini dilaksanakan
dalam siklus pembelajaran empat tahap.
a. Persiapan
.tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para pembelajar ,memberi
mereka perasaan positif mengenai mengalaman belajar yang akan datang,dan
menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar .
b. Penyampaian
.tujuan tahap in adalah membantu pembelajar menemukan materi belajar yang baru
dengan cara yang menarik ,menyenangkan ,relevan, melibatkan pancaindra ,dan
cocok untuk semua gaya belajar .
c. Pelatihan
.tujuan tahan ini adalah membantu pelajaran mengintegrasikan dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagi cara.
d. Penampilan
hasil .tujuan tahp ini ,membantu pembelajar menerapkan dan memperluas
pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan ,sehingga hasil
belajar akan melekat dan terus meningkat
e. Strategi
pemmbelajaran lain yang mampu menciptakan kemandirian belajar adalah model
belajar yang dikemukakan oleh rose dan nicholl.
2. Model
MASTER
Rose dan nicholl memperkenalkan satu model belajar
yang dikenal dengan master ,yaitu para pembelajar mulai menyadari bahwa belajar
bukan suatu yang dilakukan untuk pelajaran hanya pembelajar yang dapat
melakukannya .model ini meliputi :mind ,artinya mendapatkan keadaan pikiran
yang benar dengan menjelaskan kepada pembelajar tentang kerja otak dan gaya
belajar dengan cara melihat relevansi ,memvisualisasikan hasil yang bermutu
,memberi siswa kontrol diri,menciptakan moto kelas ,dan mlibatkan orang tua ,Acquire
atinya memperoleh informasi yang terdiri dari gagasan inti ,trigger ,artinya
memicu memori,Exhibit ,memamerkan apa yang diketahui melalui teknik tantanglah
persaingan,penilaian personal ,catatan prestasi ,dan nilai .reflect,artinya
merefleksikan sikap cara belajar .
Suatu masyarakat pembelajaran yang ideal untuk adad
ke 21,yaitu:(1).komitmen pada belajar ,bagaimana belajar dan menjadi analis
kreatif dan kritis, (2).memberikan perhatian sungguh pada pendidikan
prasekolah,(3).kekuatan orang tua paling utama (4) menggunakan teknologi
baru(5) memperbaiki kondiri guru dan dosen (6)mengoperasikan sekolah
berbasiskan otak ,(7)melibatkan anggota masyarakat ,(8) memodernisasikan kurikulum(9)
mengubah sisten ujian .secara lebih eksplisit ditekankan pada pengembangan
kenyamanan/kenikmatan pembelajaran serta penggunaan ilmu pengetahuan .
E. Bahan
belajar mandiri
bahan belajar mandiri adalah bahan
beljar yang disusun sedemikian rupa,sehingga relatif mudah dipelajari peserta
didik tanpa bantuan dari orang lain .jenis-jeni bahan belajar mandiri adalah :
1. Modul,yaitu
suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan desain
sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa.satu paket modul biasanya
memilki komponen peunjuk guru berupa ,lembar kegiatan siswa ,lembar kerha siswa
,kunci lembar kerja,lembar tes dan kunci lembar tes
2. Bahan
pembelajaran berprogram,yaitu paket program pembelajaran individual ,hampir
sama dengan modul.perbedaannya bahan pembelajaran berprogram ini disusun dalam
topik-topik keci untuk setiap bingkai atau halamannya .
3. Digital
content berbasis web ,yaitu bahan pembelajaran online dalam bentuk pembelajaran
individual yang dapat diakses oleh siswa ,baik dalam bentuk tugas pembelajaran
mandiri maupun sumber-sumberbelajar lainnya yang dikemas dalam bentuk digital content.
Pada
bagian terdahulu telah dibahas bahwa bila dalam proses pembelajaran antara
guru/instruktur dan pesrta didik tidak ada dialog atau komunikasi berarti jarak
transaksinya jauh.
KESIMPULAN
Model
pembelajaran mandiri yang diterapkan secara penuh memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk ikut berperan dalam menentukan tujuan ,memilih isi
pelajaran,dan cara mempelajarinya.bahkan peserta didik juga diberi kesempatan
untuk ikut menentukan cara dan kreteria evaluasinya .namun ,dalam praktik tidak
seluruh kemandirian itu diterapkan . Dalam
belajar mandiri, siswa peserta didik harus berusaha untuk memahami isi
pelajaran sendiri, mencari sumber informasi sendiri, serta memecahkan kesulitan
sendiri. Dalam belajar, siswa/peserta didik harus lebih banyak berinisiatif
untuk melakukan kegiatan belajar sendiri. Namun belajar mandiri tidak berarti
belajar sendiri. Siswa/peserta didik boleh belajar bersama teman, berdiskusi
dengan teman, guru, atau sumber belajar yang lain, bahkan siswa juga boleh
bertanya kepada teman, guru, atau sumber belajar lain dalam memecahkan
kesulitan yang dihadapinya. Dalam proses pendidikan, dialog antara
siswa/peserta didik dengan guru/instruktur dapat memberikan nilai plus, yaitu
dapat menghindarkan adanya salah penafsiran mengenai isi pelajaran yang
diajarkan.
Dalam
sistem PPTJJ jarak bukan hanya berarti jarak fisik tetapi juga jarak transaksi.
Besar kecilnya jarak transaksi ditentukan oleh ada tidaknya dialog antara
guru/instruktur dengan siswa/peserta didik. Hubungan antara guru/isntruktur dan
siswa/peserta didik itu dalam PPTJJ dipengaruhi oleh: (1) dialog; (2) struktur
program pembelajaran; dan (3) tingkat kemandirian siswa/peserta didik. Namun
demikian, tidak dapat ditentukan apakah program PPTJJ yang memungkinkan adanya
dialog dan menggunakan program tidak terstruktur lebih berhasil dibandingkan
dengan yang kurang memberikan kesempatan berdialog dan menggunakan program
pembelajaran yang terstruktur. Ada siswa/peserta didik yang lebih senang atau
lebih berhasil mengikuti program PPTJJ yang memberikan kesempatan berdialog dan
menggunakan program pembelajaran tidak terstruktur, sebaliknya ada pula yang
lebih senang atau lebih berhasil mengikuti program PPTJJ yang kurang memberikan
kesempatan berdialog dan menggunakan program terstruktur.Dalam kenyataan,
jarang sekali program PPTJJ untuk pendidikan formal yang memberikan kemandirian
kepada siswa/peserta didik secara penuh, yaitu dalam menentukan tujuan, sumber
dan cara belajar, serta cara mengevaluasi hasil belajarnya. Sebagian besar
porgram PPTJJ menuntut siswa/peserta didik besikap mandiri dalam kegiatan
belajarnya saja. Penulisan skripsi, tesis, dan disertasi merupakan program
pembelajaran mandiri yang dilakukan secara relatif penuh.